Tanya:

Suami saya mengalami masalah di lambung (buang air dan feses cair) selama kurng lbih 2 bulan. Oleh dokter diberi tripanzym (mengandung pancreatin 170 mg dan activated dimethylpolysiloxan) dan Rantin 150 (mengandung ranitidine HCL). Namun setelah tiga hari pemakaian, ginjal suami saya terasa nyeri dan sakit di seluruh pinggang. Apakah ini efek samping dari salah satu obat tersebut? Apakah harus dihentikan pemakaiannya?

Terima kasih.
Salmah

Obat Sakit Perut Anak, Obat Sakit Perut Alami, Obat Sakit Perut Melilit, Obat Sakit Perut Kembung, Obat Sakit Perut Herbal, Obat Sakit Perut Diare, Obat Sakit Perut Balita, Obat Sakit Perut Mules, Obat Sakit Perut Bayi

Jawab:

Dear Ibu Salmah,

TRIPANZYM mengandung pancreatin 170 mg dan dimetilpolisiloksan teraktifasi 80 mg (activated dimethylpolysiloxane 80 mg). Indikasinya: kembung pada penelanan udara, insufisiensi pankreas, gangguan hati, empedu, lambung dan usus, kembung setelah operasi, sindroma lambung-jantung. Tripanzym digunakan sebagai anti-kembung (antiflatulence) untuk persiapan menjalani radiografi (rontgen); tersedia dalam kemasan kaplet salut gula 10 x 10 biji. Dosisnya: 1-2 kaplet, untuk radiografi (rontgen) 4 x sehari 1 kaplet selama 2 hari.

  • Pancreatin

Pancreatin merupakan kombinasi enzim pankreas yang digunakan untuk meningkatkan (memperbaiki) proses pencernaan makanan yang berlemak. Secara umum, jangan mengkonsumsi pancreatin jika alergi pancreatin atau memiliki radang pankreas.
Pancreatin dikonsumsi dengan makanan. Bila lupa, segeralah minum. Jangan minum 2 dosis sekaligus. Konsumsilah pancreatin sesuai petunjuk dokter Anda. Bacalah petunjuk dan dosis pemakaian yang tertera di brosur obat.
Efek samping pancreatin antara lain: konstipasi (sulit buang air besar), diare (mencret), nyeri perut, buang air kecil lebih sering daripada biasanya, nyeri atau sulit berkemih, nyeri atau pembengkakan sendi.
Efek samping yang “kurang serius” meliputi: nyeri perut yang ringan, tinja berminyak (greasy stools), iritasi dubur, perut kembung (bloating or gas).
Pada dosis tinggi dapat terjadi: kram perut, mual. Dalam dosis yang sangat tinggi, dapat berakibat: perdarahan di urin (air seni mengandung darah), nyeri sendi, pembengkakan kaki. Bila dibuka, atau dalam bentuk serbuk, maka pancreatin bila terhirup akan berakibat: sesak nafas, hidung tersumbat (stuffy nose), rasa sesak di dada, bermasalah saat bernafas, dan mengi (wheezing). Dalam bentuk tablet, bila terkena mulut maka akan meng-iritasi mulut.
Segeralah menghubungi dokter terdekat bila saat mengonsumsi pancreatin, terjadi efek samping BERAT berikut ini: reaksi alergi yang berat/parah yang berupa: ruam kemerahan di kulit (rash), biduren (hives), gatal, sulit/sesak saat bernafas, rasa tercekik/terikat di dada, pembengkakan (di bibir, mulut, wajah, lidah, kerongkongan, atau tenggorokan).

  • Ranitidine

Hentikan penggunaan ranitidine bila terjadi efek samping berikut: reaksi alergi (biduren), sulit bernafas, pembengkakan (di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan).
Segeralah ke dokter terdekat bila terjadi: nyeri dada, demam, nafas pendek, batuk berdahak hijau atau kuning, mudah memar atau berdarah, merasa lemah yang tidak seperti biasanya, detak jantung yang cepat atau lambat, problem penglihatan, sakit tenggorokan, pusing dengan kulit melepuh, terkelupas, dan ruam kulit kemerahan. Mual, nyeri perut, hilang selera makan, urin (air kemih) berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah liat/lempung (clay-colored stools), jaundice (kulit atau mata menguning).
Efek samping ranitidine yang “kurang serius” meliputi: sakit kepala (bisa berat), mengantuk (drowsiness), sensasi berputar (dizziness), gangguan tidur (insomnia), menurunnya gairah seks, impoten, atau sulit mengalami orgasme, payudara membengak atau melunak (pada pria), mual, muntah, nyeri perut, diare, atau konstipasi.
Efek samping ranitidine yang BERAT meliputi: serak/parau yang tidak biasanya, perubahan produksi urin (air seni), bingung (confusion), depresi, halusinasi, denyut jantung yang cepat, lambat, atau tidak teratur, sakit kepala yang berat atau menetap, demam, merasa dingin, atau sakit tenggorokan.

  • Ranitidine HCL

Efek samping yang terjadi biasanya adalah sakit kepala (headache), terkadang berat. Segeralah berkonsultasi ke dokter.
Setelah mencermati keluhan sumi Anda yaitu: ginjal terasa nyeri dan sakit di seluruh pinggang, maka menurut kami, kedua hal ini bukan efek samping dari obat yang diberikan dokter, sehingga obat tidak perlu dihentikan.
Solusi Sakit Maag
Sekadar informasi tambahan berikut ini beberapa rekomendasi rekan sejawat kami, Dr. Sukma Merati, untuk penderita maag (lambung):

  • Dianjurkan untuk makan secara teratur. Jangan langsung “mengisi” lambung dengan banyak makanan-minuman dalam waktu yang singkat.
  • Sering-sering makan namun dalam porsi kecil, boleh berupa camilan (makanan ringan), atau minum susu. Ini akan melatih lambung untuk menormalkan sekresi asam lambung.
  • Bila sewaktu-waktu merasa lapar, sebaiknya segera makan biskuit atau minum susu.
  • Semua jenis susu (termasuk susu kefir) sangat baik bagi penderita maag karena bersifat alkali (basa), sehingga dapat menetralkan asam lambung. Susu cair maupun susu bubuk, sama baiknya.
  • Bila menderita maag sangat dianjurkan untuk mengonsumsi: kacang kedelai, susu kedelai, jus apel, jus lidah buaya. Jus lidah buaya (aloe vera) dapat dikonsumsi kapan saja (sebelum atau sesudah makan).
  • Buah pisang, pepaya, dan pir aman untuk penderita maag.
  • Bengkoang juga berdampak bagus bagi lambung, asal dikunyah sampai halus.
  • Buah yang ada rasa asam-nya, kurang dianjurkan untuk penderita maag.
  • Kue yang lembut dan TIDAK merangsang (hindari kue yang beraroma atau rasa durian, nanas, nangka) boleh dikonsumsi penderita maag.
  • Madu baik dikonsumsi oleh penderita maag maupun orang normal karena kaya akan mineral dan trace-elements yang kita butuhkan. Madu tidak spesifik untuk sakit maag.

Pantangan bagi penderita maag, untuk makanan: HINDARI untuk selamanya tape, asam, pedas, santan, gorengan, durian, nanas, nangka dan semua jenis makanan bertekstur kasar. Jenis minuman yang harus dihindari: alkohol, soft drink.
Hindari jus jambu biji (guava) bagi penderita maag. Jus ini kaya vitamin C yang bersifat asam, sehingga menambah keasaman lambung.
Kunyit dan temulawak tidak bermanfaat untuk penderita maag, karena sifatnya yang mengaktifkan gerakan pencernaan, jadi memicu sekresi asam lambung.
Untuk penderita maag, HINDARI makanan dan minuman dingin.
Obat-obat untuk radang lambung (gastritis), biasanya hanya berefek sesaat/sementara.
Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.
Salam SEHAT dan SUKSES selalu !!!
Dr. Dito Anurogo
Penulis ebook dan buku.
Penemu Hematopsikiatri.
Konsultan Kesehatan Netsains.com